MEMBANGUN KEPEMIMPINAN DIGITAL UNTUK MEMENANGKAN ERA DISRUPSI

Transformasi digital tidak hanya mencakup masalah teknologi namun sebuah transformasi organisasi menyeluruh yang mengedepankan aspek people. digital mastery mewakili keunggulan pada dimensi digital dan kepemimpinan, yaitu digital leadership sebagai kemampuan manusia untuk melakukan inisiatif mengembangkan teknologi menjadi sesuatu yang punya value dan digital capability dalam kemampuan menguasai teknologi digital.

Para pemimpin yang cerdas harus mampu mengantisipasi dan beradaptasi dengan perubahan yang konstan. Jika tidak, mereka akan tertinggal.Dampak Digitalisasi mulai menyebarkan secara luas.
Teknologi akan memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan tenaga kerja manusia. Oleh karena itu, para pemimpin saat ini harus menguasai dan mengimplementasikan berbagai gaya kepemimpinan, serta terbuka untuk berkolaborasi tanpa kehilangan arah atas bisnis mereka di era digital.
Berikut tujuh kemampuan dan keahlian yang di persiapkan sebagai Peta Perekonomian Indonesia di Era Digital
1.Complex Problem Solving
2.Critical Thinking
3.Creativity
4.People Management
5.Coordinating with Other
6.Emotional Intelelligence
7.Judgement and Decission Making
Grounded Car Terminal Indonesia
“For every complex problem there is an answer that is clear, simple, and wrong,” H.L. Mencken
Menghilangkan masalah harus selalu dengan menghilangkan akar masalah. Dengan mengurangi tingkat keseriusan yang ditimbulkan oleh masalah juga kerap dilakukan, misalnya lewat taktik pengelolaan harapan pelanggan.
Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994:151).
Strategi problem solving adalah strategi yang digunakan untuk menemukan masalah yang menghalangi sebuah tujuan yang telah ditetapkan, menyebutnya sebagai ‘problem solving cycle’ atau daur penyelesaian masalah. Pada problem solving cycle seseorang akan menemukan suatu masalah, mendefinisikan suatu masalah, mengembangkan strategi untuk menyelesaikan masalah, mengumpulkan dan mengorganisaskan data yang berhubungan dengan penyelesaian masalah, membuat alternatif solusi, dan memilih serta mengevaluasi solusi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Disebut ‘cycle’ karena kerap kali ketika suatu masalah sudah selesai maka akan muncul masalah lain.
sebuah kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional tentang apa yang harus dilakukan atau apa yang ingin diyakini sebagai kebenaran.
Berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order thinking Skills/HOTS) di samping berpikir kreatif (creative thinking), pemecahan masalah (creative thinking), pemecahan masalah (problem solving), dan berpikir reflektif (reflective thinking).
 “Creative action is an imposing of one’s own whole personality on the environment in an unique and characteristic way”
(Hulbeck, 1945 dikutip Utami Munandar, 1999)
Guilford menerangkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan atau kecakapan yang ada dalam diri seseorang, hal ini erat kaitannya dengan bakat. Sedangkan Hulbeck menerangkan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya. Definisi kreativitas dari dua pakar diatas lebih berfokus pada segi pribadi.
Kebanyakan dari para pemimpin kurang memaksimalkan potensi di dalam dirinya di dalam hal mengelola orang atau “Managing People” disebabkan oleh sikap “perfectionist” dalam diri pemimpin sehingga ingin melakukan segala sesuatunya menurut kerangka kerja pemimpin bukan kerangka kerja para anggota tim.
Indonesia memiliki potensi tinggi bersaing di era ini terutama dalam jumlah penduduk yang besar dengan sejumlah skill yang dimiliki, jumlah pengguna internet yang terus meningkat, termasuk sumber daya yang melimpah, sangat berpotensi untuk merebut persaingan di era globalisasi dan ekonomi digital. 
Keuntungan besar tak menjamin suatu bisnis akan terus langgeng.
Mulailah melakukan transformasi digital secara terintegrasi. Upaya ini tak hanya pada bagian layanan pelanggan (front office), tetapi juga menyentuh tim pendukung operasional (back office). Sejumlah perusahaan pun mulai menyadari pentingnya transformasi digital dengan pemanfaatan internet of things (IoT).
Indonesia diperkirakan memiliki usia produktif di atas 60%.Perkembangan gaya hidup digital berpotensi dapat mendorong berkembangnya start-up teknologi.



by.  Enggal Ady Irmawan
Grounded Car Terminal Indonesia 
30/04/2018



Related Posts:

0 Response to "MEMBANGUN KEPEMIMPINAN DIGITAL UNTUK MEMENANGKAN ERA DISRUPSI"

Posting Komentar