UPAYA PELABUHAN-PELABUHAN INDONESIA MENUJU BERKELAS DUNIA

Keberhasilan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) saat ini sudah dalam pengurangan dwell time/waktu bongkar muat peti kemas menjadi kurang dari tiga hari. (Dwelling time disini sekarang 2,77, targetnya Pelindo II 2,5 hari), harus diikuti cost efisiensi sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ini bertujuan dalam mewujudkan pembangunan dan pengembangan pelabuhan-pelabuhan Indonesia yang berkelas dunia (world class). Kuncinya adalah unlock mental lama, yaitu melalui komunikasi dengan seluruh stakeholders,Inovasi-inovasi dalam Hal pelayanan, Investasi. Dan Membuat roadmap agar tujuan tersebut dapat terealisasi”

Internal membangun kesepahaman pemikiran dan persepsi dalam satu visi membuat perusahaan maju dan berkembang.
Pengembangan dan Pembangunan Kepelabuhanan
a. Pengembangan pelabuhan yang sudah ada
b. Pembangunan pelabuhan baru
c. Pembangunan kanal.
1.Pembangunan Kanal diharapkan dapat menjadi solusi untuk peningkatan daya saing industri. Pembangunan kanal ini menggunakan jalur-jalur sungai yang ada sehingga ongkos lebih murah dan cost logistik pun bisa lebih rendah.Dan distribusi barang ke daerah industri Cikarang bisa lebih cepat dan murah. pembangunan kanal interland waterways untuk mengatasi masalah kemacetan dalam rute Pelabuhan Tanjung Priok-Cikarang Dry Port.
2.Pengembangan New Priok Container Terminal (NPCT) I dan II.
3.Pembangunan pelabuhan akan dikerjakan adalah :
a.Pelabuhan Kijing di Pontianak
b.Pelabuhan di Kalimantan Barat
c.Pelabuhan Sorong, Papu
Pembangunan Pelabuhan Internasional Seget di Sorong bisa segera dimulai tahun depan. Saat ini pihaknya sedang melakukan pembebasan lahan dan mempersiapkan penunjang pembangunan lainnya. "Ini kami sedang mulai proses pembangunannya," kata Elvyn di acara Forum Dialog Logistik Nasional di Menara Bidakara, Jakarta, Rabu (9/11/2016). Pelabuhan Seget akan melengkapi dan mendukung dua pelabuhan lain yang sudah berjalan, di wilayah tersebut. Totalnya akan ada tiga pelabuhan yang ada di Sorong, yang pengelolanya berbeda-beda. Ketiga pelabuhan tersebut adalah :
1.Pelabuhan Arar yang dimiliki Kementerian Perhubungan
2.Pelabuhan Kota Sorong yang dikelola Pelindo IV
3.Pelabuhan Seget yang akan dibangun Pelindo II.
PATIMBAN
Pelabuhan Patimban akan dibangun dalam tiga tahap pembangunan.
1.Tahap konstruksi akan dimulai pada 2018
2.Tahap kedua soft opening pada 2019.
3.Tahap ketiga perampungan infrastuktur pelabuhan secara
keseluruhan ditargetkan rampung pada 2027.
Proses pembangunan Pelabuhan Patimban saat ini sedang dalam tahap koordinasi pengurusan Rencana Tata Ruang dan Rencana Tata Wilayah (RTRW), kemudian baru dilanjutkan dengan pembebasan lahan. "(Saat ini) kan lagi ngurus tata ruang, Gubernur Jawa Barat sudah tanda tangan, kemudian menunggu Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Kalau sudah Amdal, tinggal melakukan pembebasan lahan," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Jalur Kereta Api Petikemas Jakarta Container Terminal Office (JICT), Pemerintah mengkaji ulang agar tidak terjadi double handling (penanganan ganda) yang berdampak pada biaya logistik perusahaan. Dan mengundang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Pelindo II (Persero) untuk mempelajari peluang peningkatan efisiensi pelabuhan sesuai dengan kapasitas, peran, dan fungsinya. Dewasa ini tingkat efisiensi di Pelabuhan Tanjung Priok sudah lebih baik dan bisa dioptimalkan lagi kedepannya. BPPT (Badan Pengkajian Penerapan Teknologi) akan dilibatkan dalam proses-proses pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan, kereta cepat, bongkar muat barang dan lainnya.
Fasilitas-fasilitas kepelabuhanan Dan Program dikembangkan oleh IPC II (Indonesia Port Corporation):
-Terminal Penumpang Tanjung Priok
-Pusat Percepatan Perizinan Impor dan Ekspor Terpadu (P3IET)
-Terminal Petikemas JICT
-Terminal Petikemas KSO TPK Koja
GLOBAL BOND
OBLIGASI BERDENOMINASI MATA UANG ASING
Menurut Laporan Triwulanan Perekonomian Indonesia edisi Januari 2017. Indonesia sebagai ekonomi terbesar Asia Tenggara masih menghadapi berbagi risiko yang makin intensif antara lain ketidakpastian kebijakan ekonomi global dan gejolak finansial global. Proyeksi pertumbuhan Indonesia oleh Bank Dunia tidak berubah dari laporan yang dikeluarkan pada bulan Oktober: 5,1% untuk tahun 2016 dan 5,3% untuk tahun 2017. Pertumbuhan PDB sebesar 5,0% tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga tahun 2016, sedikit turun dari kuartal kedua sebesar 5,2%. (Sumber : www.worldbank.org, 2017)
Indonesia masih tetap menarik sebagai tempat pilihan investasi bagi investor global. Obligasi Global marak diterbitkan dalam kurun waktu setahun terakhir.Obligasi global alias global bond karena banyak pemodal asing yang berminat untuk berinvestasi di global bond. Global bond adalah surat berharga atau surat hutang yang diterbitkan oleh suatu negara atau perusahaan korporasi yang besar dengan rating yang bagus. Dengan menawarkan obligasi global kepada jumlah investor yang banyak dapat mengurangi biaya pinjaman atau utang. Gobal bond di Indonesia yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia atau perusahaan korporasi di Indonesia umumnya berdenominasi dollar. Jika diterbitkan oleh pemerintah Indonesia namanya obligasi Indon, sedangkan yang diterbitkan oleh korporasi di Indonesia namanya tergantung dari korporasi yang menerbitkannya. Jika diterbitkan oleh Pertamina, namanya Pertamina global bond.
Keuntungan menerbitkan global bond :
1.Sejak Indonesia meraih Investment Grade ( peringkat layak investasi) dari dua lembaga internasional Moody’s dan Fitch Ratings tahun lalu, minat investor terhadap global bond korporasi Republik Indonesia meningkat tajam. Selama tahun 2012, nilai emisi meningkat 119% menjadi US$ 10 miliar dibandingkan tahun 2011 sebesar US$ 4,57 miliar.
  Penerbitan global bond itu marak seiring tingginya minat investor asing. Saat ini permintaan investor global terhadap global bond korporasi Indonesia besar, hal ini tampak dari beberapa kelebihan permintaan (oversubscribed) selama penawaran obligasi.
2.Biaya dana (cost of fund) penerbitan global bond juga lebih murah dibandingkan emisi obligasi rupiah. Untuk kupon global bond pemerintah saat ini hanya sebesar 3,4%. dengan demikian kupon global bond korporasi Indonesia idealnya 4,4 – 6,4%. Sementara itu kupon obligasi pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah berkisar dari 4,10% sampai dengan 6,30% ( tenor 1 tahun sampai dengan tenor 20 tahun) sedangkan kupon global bond yang diterbitkan pemerintah Indonesia berkisar dari 1,73% sampai dengan 4,74%. Selisih (spread) antara global bond korporasi dan global bond negara Indonesia yang bertenor dan berperingkat sama, bisa mencapai 100 – 300 basis poin (bps).
3.Penerbitan obligasi global korporasi Indonesia lebih diminati oleh investor asing, hal ini karena tingginya yield obligasi global Indonesia dibandingkan dengan yield di negara-negara Eropa maupun Amerika. Yield Global bond negara Indonesia lebih tinggi 125-175 bps dibandingkan US Treasury Bill bertenor sama. Kupon atau yield global bond korporasi di Indonesia di atas 5% atau sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan imbal hasil di Eropa dan Amerika yang rata-rata 2 – 3%. Imbal hasil yang tinggi inilah yang menyebabkan investor global sangat berminat atas obligasi global korporasi di Indonesia sehingga permintaan akan obligasi global Indonesia tinggi.
4.Emiten atau penerbit obligasi dapat menggunakan dana hasil penerbitan obligasi global untuk membiayai ekspansi usaha dan membayar utang (refinancing), di sini termasuk membayar utang yang jatuh tempo dan percepatan pembayaran pinjaman. Selain itu, ada juga emiten yang menggunakan dana hasil penerbitan obligasinya untuk modal kerja.
Resiko apa yang timbul dari penerbitan obligasi gobal :
Resiko nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap rupiah yang menjadi tantangan bagi perusahaan Indonesia yang menggunakan laporan keuangan berdenominasi rupiah. Karena perusahaan yang menerbitkan obligasi berdenominasi dollar ini dapat mengalami kerugian kurs, jika nilai tukar mata uang rupiah berubah. Namun hal ini dapat dimitigasi dengan cara perusahaan melakukan lindung nilai (hedging) yang meminimalisasi kerugian kurs tersebut.
Selain itu keberhasilan emiten dalam menerbitkan obligasi global tergantung juga dari rekam jejak (track record) dari perusahaan yang menerbitkan obligasi global. Perusahaan harus menjaga komitmen untuk dapat memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Artinya perusahaan dapat membayar nilai utang yang diterbitkan pada surat utang alias obligasi pada saat jatuh tempo.Perusahaan yang dapat menjaga komitmen dengan baik akan mendapat respons positif dari para investor.
Demikian sedikit ulasan tentang obligasi global Indonesia yang dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan korporasi di Indonesia sebagai salah satu upaya membiayai ekspansi, refinancing maupun menambah modal kerja. (Sumber :  Bernhard Sumbayak, www.vibiznews.com,2017).
Begitupun dengan Pelabuhan Seget juga proyek pelabuhan lain. Proyek tersebut adalah
1.Pelabuhan New Priok di Jakarta
2.Pelabuhan Kijing (Kalimantan Barat)
3.Pelabuhan Cirebon (Jawa Barat)
4.Pelabuhan Tanjung Carat (Sumatera Selatan).
Sekadar informasi, penerbitan global bond ini merupakan yang terbesar dalam sejarah yang pernah dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.
Pelindo II menunjuk tiga bank yakni
1.ANZ
2.BNP Paribas
3.Citigroup
Dua perusahaan sekuritas yaitu PT Danareksa Sekuritas dan juga PT Bahana Securities sebagai sebagai joint bookrunners dan joint lead managers untuk menangani transaksi obligasi tersebut.




Grounded Car Terminal Indonesia
Elvyn G Masassya “Transformasi menuju hidup yang berkualitas. Jika perusahaan bisa lebih baik, tentu semua akan bisa berjalan lebih baik. Tantangan yang bersifat eksternal harus bisa kami handle”
2017
















     by.Enggal Ady Irmawan
Grounded Car Terminal Indonesia



Related Posts: